07 September 2004

Honeymoon Trip - Day 1

1 September 2004.

Jam menunjukan pukul 08.30, ketika kami memulai perjalanan dari rumah di Slipi. Keadaan lalu lintas saat itu sepertinya turut mendukung perjalanan kami. Tepat jam 09.30, kami sudah melewati perempatan Ciawi menuju ke Sukabumi.

Dari perempatan tersebut, kira - kira 2km menjelang jembatan besar (sebelum Kinasih) di sebelah kiri jalan (dari arah Jakarta) ada rumah makan Sunda yang selalu ramai dikunjungi orang. Nama rumah makan tersebut adalah Nusa Sari. Entah apa yang membuat tempat tersebut spesial, dari segi makanan dan harga menurut saya biasa saja. Namun ragam makanan yang disajikan di atas meja memang cukup beraneka. Mulai dari daging rendang, rendang hati sapi, sayur asam, sop buntut, ayam goreng, ikan mas goreng, pepes tahu, pepes ikan asin/peda, pepes oncom, pepes ayam, gado - gado, buntil, tempe goreng, beraneka lalap, dan makanan khas Sunda lainnya. Memang setiap kali melewati jalan ini, kami pasti mampir untuk sekedar memenuhi hasrat lidah kami terhadap masakan yang disediakan.

Tepat jam 10.00, kami makan pagi di restoran tersebut. Setelah selesai, perjalanan dilanjutkan ke arah Sukabumi. Pasar tradisional yang cukup menghadang di jalan terletak di daerah Parung Kuda, Cicurug dan Cibadak. Sebelum daerah Parung Kuda, ada jalan alternatif menuju Sukabumi yang cukup sepi, letaknya tepat di seberang Taman Angsa. Jalan alternatif ini keluarnya tepat setelah rel kereta sesudah jalan masuk ke Javana Spa. Jadi kalau kita mengambil jalan ini, kita tidak akan melewati pasar Parung Kuda.

Selepas dari Parung Kuda, kita akan melewati pasar Cicurug yang cukup ramai. Setelah daerah Cicurug, ke arah Pelabuhan Ratu kami melewati jalan pintas ke arah Cikidang. Jalan alternatif ini, relatif lebih sepi dan lebih sempit jalannya. Namun pemandangan yang disajikan sangat berbeda jika dibandingkan dengan jalan raya yang ke Sukabumi. Di daerah tersebut, kami melewati hutan jati, hutan karet dan perkebunan Kelapa Sawit milik pemerintah. Namun ada yang disayangkan jika melihat kondisi hutan tersebut. Untuk pohon - pohon yang berada di tepi jalan, memang masih rindang. Namun jika kita melihat lebih dalam lagi, maka hutan - hutan tersebut sebenarnya sudah banyak ditebangi alias gundul.

Setibanya di Pelabuhan Ratu, waktu menunjukan sekitar jam 13.30. Hotel pertama yang ditemui adalah hotel Bayu Amrta. Hotel ini relatif murah, bersih dan mempunyai pemandangan yang sangat indah. Setelah melihat kamar, kami masih ingin melihat hotel lainnya sebagai perbandingan.

Hotel ke dua yang ditemui adalah Padi - Padi Resort. Bangunan hotel ini cukup unik seperti bangunan Istana Kera di Dunia Fantasi Ancol, dan interior kamarnya cukup unik bercorak etnik.

Hotel ke tiga yang kami kunjungi adalah Didesa Resort. Secara keseluruhan, hotel ini yang paling baik dari segi bangunan dan lansekapnya. Jadi kami memutuskan untuk check in di hotel ini. Harga yang tertera adalah Rp. 390.000,- namun ketika istri saya menanyakan, "Bisa dapat diskon nggak mas?". "Bisa! Tapi cuma 10% ya..." jawab front office tersebut. Kemudian dia menjelaskan, "Diskon di sini tergantung ombak." Ombak? Hatiku bertanya.... Aneh juga ya.... kriteria ombak yang bagus itu emangnya apa? Ah, saya aja kali yang kagak ngerti. Lanjutnya, "Kalau ombaknya lagi bagus, hotel di sini penuh oleh para surfer. Makanya kita tidak bisa kasih diskon lagi. Tapi sekarang ombaknya lagi jelek, makanya mbak saya kasih diskon 10%." Ohhhh..... begitu toh mas?

Setelah menurunkan barang - barang, kami beristirahat sebentar dan beradaptasi dengan lingkungan. Yang menarik dari hotel ini adalah desain interiornya yang benar - benar "Di desa" banget. Lihat saja kamar tidurnya, kamar mandi, wastafel, toilet dan lingkungan sekitar kamar tempat kami menginap.

Sorenya, berdasarkan informasi dari bell boy hotel, kami makan di Restoran Ratu (dulunya bernama Queen Restaurant). Makanan yang kami pesan adalah Rp 23,000++Cumi Masak Pedas dan Rp 17,000++Kangkung HotPlate.

Untuk segi rasa & harga, restoran Ratu boleh diacungi jempol. Tak lupa juga, kami memesan lagi masakan untuk makan malam yaitu Puyung Hai dan Nasi Putih. Yummy...., yummy.....

Film Air Con di Indosiar, menemani kami tidur pada malam itu. Zzzzz...... zzzzz....

Info mengenai Didesa Resort dapat dilihat pada link di bawah ini:
a.Location
b.Contact Information
c.Room Rates
d.Brosur 1
e.Brosur 2
f.Brosur 3
g.Brosur 4
h.Didesa Resort At Night

No comments:

Google