

+ : "JZ 09 DSX, JZ 09 EJY 10 - 25.... JZ 09 DSX, JZ 09 EJY 10 - 25..."
- : "JZ 09 EJY, JZ 09 DSX nyahut!! Ada apa bang...?"
+ : "Gini, hari Jum'at sekitar jam 2 an besok bisa jaga Poskotis nggak?"
- : "Poskotis mana bang?"
+ : "Ya, yang di bawah jembatan Slipi?"
- : "Sama siapa bang?"
+ : "Sama saya, berdua aja. Bisa nggak?"
- : "Oh..., bisa bang. Jam 2 an ya, oke deh...."
Sudah menjadi rutinitas tahunan menjelang Lebaran, bahwa anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) membantu aparat kepolisian untuk berjaga - jaga di setiap poskotis yang didirikan. Dan tahun ini, mau tidak mau saya juga terlibat di dalamnya.

Aktivitas yang dilakukan tidak banyak, hanya melaporkan ke RAPI Wilayah setiap kejadian penting, misalnya kecelakaan, kepadatan lalin, kriminal, dll. Dan RAPI wilayah, akan melakukan koordinasi dengan Polres setempat.
Jum'at itu, sekitar jam 2 an, saya sudah berada di poskotis yang dimaksud. Peralatan yang saya bawa hanya HT, mengingat bahwa frekuensi wilayah mempunyai fasilitas pancar ulang (repeater) sehingga hanya menggunakan HT sudah cukup. Pada kesempatan itu, saya juga sempat berbincang - bincang dengan seorang perwira polisi mengenai kesibukannya menjelang Lebaran.



Duduk, di bawah jembatan dekat dengan lalu lintas sangatlah tidak menyenangkan. Di mana bisingnya suara knalpot kendaraan yang lewat, dan udara yang dihirup sangatlah tidak mengenakkan. Sempat terlontar pertanyaan kepada perwira polisi tersebut, "Pak, setiap bulan ada pemeriksaaan kesehatan di kepolisian gak pak?" Polisi tersebut hanya menggelengkan kepala. Betapa suatu pekerjaan yang sangat tidak nyaman pikirku, namun apa boleh buat?